Page 57 - XL Axiata Integrated Anual Report 2020
P. 57
Laporan Tahunan Terintegrasi 2020
55
Beban Dibayar Dimuka
Hingga akhir 2020, beban dibayar dimuka Perseroan turun 11,92% dari Rp3,97 triliun di 2019 menjadi Rp3,49 triliun. Beban dibayar dimuka mencakup transaksi sewa, asuransi, pemeliharaan dan beban frekuensi tahunan yang mencakup beban pemakaian spektrum. Adapun beban frekuensi tahunan dibayar dimuka naik 27,83% menjadi Rp3,14 triliun dari tahun sebelumnya 2,46 triliun. Namun, sewa dibayar dimuka turun 79,25% dari Rp1,46 triliun menjadi Rp303,78 miliar.
Aset Tidak Lancar
Jumlah aset tidak lancar naik 8,27% dari Rp55,58 triliun menjadi Rp60,17 triliun pada akhir 2020. Kenaikan ini ditopang terutama oleh peningkatan aset tetap, yang setelah dikurangi akumulasi penyusutan, nilainya pada akhir tahun sebesar Rp47,16 triliun, naik 12,07% dibandingkan dengan periode sebelumnya Rp42,08 triliun.
LIABILITAS (Dalam Miliar Rp)
Uraian
Liabilitas Jangka Pendek
Bagian Lancar Dari Pinjaman Jangka Panjang
Liabilitas Sewa
Pinjaman
Sukuk Ijarah
Utang Obligasi
Liabilitas Jangka Pendek Lainnya Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang
Pinjaman Jangka Panjang
Liabilitas Sewa
Sukuk Ijarah
Utang Obligasi
Liabilitas Jangka Panjang Lainnya
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
JUMLAH LIABILITAS
Liabilitas
Perseroan mencatatkan kenaikan liabilitas sebesar 11,48% menjadi Rp48,61 triliun pada akhir tahun 2020, dari tahun sebelumnya Rp43,60 triliun. Liabilitas jangka panjang menyumbang porsi terbesar yakni 61,21% dari total liabilitas Perseroan.
Liabilitas Jangka Pendek
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, liabilitas jangka pendek Perseroan turun 11,44% dari Rp21,29 triliun menjadi Rp18,86 triliun. Adapun penyumbang penurunan terbesar berasal dari
Aset Tetap
Jumlah aset tetap Perseroan, yang terdiri dari
aset kepemilikan langsung dan aset hak guna mengalami peningkatan. Aset kepemilikan langsung Perseroan pada akhir tahun meningkat 8,02% menjadi Rp97,70 triliun. Komposisi terbesar disumbangkan oleh aset berupa peralatan jaringan yang jumlahnya pada akhir tahun mencapai Rp89,93 triliun. Peningkatan serupa terjadi pada aset hak guna, yang naik 15,76% dari Rp24,81 triliun menjadi Rp28,72 triliun. Setelah dikurangi akumulasi penyusutan, nilai buku bersih atas aset tetap Perseroan tercatat turun menjadi Rp47,16 triliun dibandingkan periode tahun sebelumnya yang sebesar Rp49,54 triliun. Peningkatan aset tetap juga disebabkan adanya implementasi PSAK 73.
2019
7.459
1.997
4.076
1.075
310
13.834 21.293
4.267
12.122
2.089
992
2.840
22.311
43.603
2020
6.242
4.667
728
398
449
12.615 18.857
5.536
19.613
1.692
545
2.364
29.750
48.607
Pertumbuhan (%)
-16,32
133,70
-82,14
-62,98
44,84
-8,81 -11,44
29,74
61,80
-19,00
-45,06
-16,76
33,34
11,48
TRANSFORM FASTER TO EMERGE STRONGER – GIVING BACK TO THE NATION
PT. XL AXIATA TBK
berkurangnya bagian lancar dari pinjaman jangka panjang yang berupa pinjaman dan sukuk ijarah. Jumlah pinjaman menyusut dari Rp4,08 triliun menjadi Rp727,79 miliar, sedangkan jumlah sukuk ijarah tercatat turun dari Rp1,08 triliun menjadi Rp398,42 miliar. Sedangkan utang obligasi naik menjadi Rp449,31 miliar dari sebelumnya tercatat sebesar Rp309,87 miliar.