Page 34 - XL Axiata Integrated Anual Report 2020
P. 34

  32
Laporan Tahunan Terintegrasi 2020
LAPORAN MANAJEMEN
Station (BTS), meningkat sekitar 11% dari jumlah BTS di periode yang sama tahun sebelumnya. Dari total itu, 54,297 merupakan BTS 4G. Dilihat dari luas cakupan wilayah, jaringan 4G milik XL Axiata telah melayani pelanggan di 458 kota/kabupaten di hampir semua provinsi yang ada di Indonesia.
Secara internal, kami berupaya mentransformasi bisnis kami agar lebih sesuai dengan tujuan menjadi Pemain Digital Terkonvergensi. Kami bangga dapat melaporkan bahwa adopsi cara kerja jarak jauh dan kolaborasi tim secara virtual telah meningkatkan produktivitas karyawan. Peralihan cara kerja pun berjalan relatif lancar meski dilakukan di tengah pandemi. Hal ini adalah wujud nyata ketangkasan yang kami miliki dan bukti bahwa Keunggulan Operasional terus menjadi bagian dari DNA kami sebagai perusahaan.
Selanjutnya, membahas tantangan, kami mengidentifikasi beberapa hal yang signifikan selama 2020. Pertama-tama adalah tantangan dari ekonomi dam mobilitas akibat pandemi
yang dampaknya adalah pelemahan daya beli masyarakat dan keterbatasan gerak. Kedua adalah kompetisi pasar; kami mencatat bahwa kondisi pasar menjadi semakin agresif dan semua operator berusaha keras dalam akuisisi dan retensi pelanggan. Ketika, pemulihan ekonomi yang bisa jadi tidak berjalan secepat yang diharapkan oleh banyak pihak. Secara garis besar, kami berupaya meminimalkan dampak negatif tantangan serta menjaga kelangsungan bisnis.
IKHTISAR OPERASIONAL
Menyadari pentingnya peran human capital, terutama pada masa ini, strategi kami secara keseluruhan adalah mempertahankan reward yang kompetitif di pasar,
dan membangun kepemimpinan para talenta utama kami secara intensif. Kami juga memberikan para karyawan, yang berasal dari generasi berbeda-beda, fleksibilitas untuk memilih jalur pengembangan diri dan pembelajaran yang paling sesuai dengan minat mereka masing-masing. Selain itu, kami tentu mengutamakan keselamatan karyawan dengan mengikuti imbauan bekerja dari rumah dan menerapkan protokol kesehatan. Meski demikian, kami tetap berupaya memastikan keterlibatan dan produktivitas optimal para karyawan. Kami juga menjadikan situasi ini momentum untuk mengeksplorasi peluang digitalisasi dalam proses kerja.
Hal ini antara lain tercermin dari kegiatan pelatihan dan pengembangan yang berjalan secara
daring, seperti menggunakan platform LinkedIn Learning, Coursera, dan e-LMS (Electronic Learning Management System). Untuk lebih jauh mendukung karyawan pada masa pandemi,
kami memiliki program pengembangan diri yang
berfokus pada aspek mind, yang mengangkat informasi kesehatan secara faktual; body, yang mengingatkan pentingnya berolah raga; dan soul, yang membicarakan aspek kesehatan mental. Secara total, kami menyelenggarakan 1948 kelas yang terdiri dari 1.872 kelas daring mandiri dan 76 kelas tatap muka dan webinar, dengan peserta sebanyak 2.352. individu.
Semua inisiatif yang kami laksanakan turut berkontribusi membangun budaya kerja yang dilandasi rasa percaya, tangkas, dan adaptif. Pandemi memperlihatkan bahwa kemampuan beradaptasi di dalam segala situasi sangat penting untuk bertahan dan bertumbuh tidak hanya bagi korporasi, tetapi siapa pun juga, termasuk individu. Kami juga selalu menekankan kepada karyawan mengenai nilai penting integritas. Untuk itu, pada tahun 2020 kami pastikan semua karyawan menerima pelatihan tentang kebijakan Anti Suap dan Anti Korupsi (ABAC).
Selanjutnya, pelaksanaan tata kelola perusahaan atau GCG kami tidak luput dari digitalisasi. Setelah melalui beberapa prakarsa pada tahun-tahun sebelumnya, seperti penggunaan kode QR untuk penyampaian materi rapat dan sistem registrasi daring bagi peserta rapat, pada tahun 2020 kami melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) secara elektronik, atau e-RUPS. Di sini, semangat pionir XL Axiata kembali tercermin—di Bursa Efek Indonesia, kami adalah emiten pertama yang berhasil melaksanakan e-RUPS. Dalam jangka panjang, e-RUPS membawa banyak manfaat, antara lain kepastian perlindungan hak pemegang saham minoritas. Bebas dari batasan tempat, semua pemegang saham dapat menggunakan hak suaranya di mana pun mereka berada.
Dalam e-RUPS Tahunan yang dilaksanakan pada 18 Mei 2020, rapat menyetujui pembayaran dividen dari laba tahun keuangan 2019 sebesar 30% dari laba setelah penyesuaian. Dalam angka, Perseroan membayarkan total Rp213.024 miliar atau setara Rp20 per lembar saham. Rapat juga menyetujui penunjukan David Arcelus Oses sebagai direktur baru menggantikan Alan Russell Bonke. Perubahan komposisi direksi kembali tercatat dalam RUPS Luar Biasa pada tanggal 27 Oktober 2020.
Rapat menyetujui penunjukan anggota direksi baru Budi Pramantika menggantikan Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin dan I Gede Darmayusa sebagai direktur. Kami optimis bahwa perubahan- perubahan ini akan membawa XL Axiata ke pencapaian baru yang lebih baik di masa mendatang.
Mengenai sumbangsih kami kepada masyarakat dan lingkungan, komitmen XL Axiata untuk
PT. XL AXIATA TBK TRANSFORM FASTER TO EMERGE STRONGER – GIVING BACK TO THE NATION















































































   32   33   34   35   36